ANALISIS FAKTOR USIA DAN MASA KERJA TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN MANDAILING NATAL
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh
usia dan lama masa kerja
terhadap tingkat stres
penyuluh pertanian di
Kabupaten Mandailing Natal.
Kedua faktor tersebut sering
diasumsikan memberikan
kontribusi terhadap dinamika
stres kerja, tetapi
literatur terbaru
menunjukkan bahwa stres
kerja lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor-faktor
psikososial, struktural
organisasi, dan beban kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linier berganda untuk mengevaluasi hubungan antara usia, lama masa kerja, dan stres kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik usia (p = 0,431) maupun lama masa kerja (p = 0,480) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres penyuluh. Secara simultan, model regresi juga tidak signifikan (p = 0,533), dan nilai koefisien determinasi (R²) hanya sebesar 0,024, yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut hanya menjelaskan 2,4% dari variasi stres kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa stres kerja penyuluh lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan psikososial, sehingga upaya pengelolaan stres perlu difokuskan pada dukungan organisasi dan pengelolaan beban kerja.
untuk menganalisis pengaruh
usia dan lama masa kerja
terhadap tingkat stres
penyuluh pertanian di
Kabupaten Mandailing Natal.
Kedua faktor tersebut sering
diasumsikan memberikan
kontribusi terhadap dinamika
stres kerja, tetapi
literatur terbaru
menunjukkan bahwa stres
kerja lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor-faktor
psikososial, struktural
organisasi, dan beban kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linier berganda untuk mengevaluasi hubungan antara usia, lama masa kerja, dan stres kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik usia (p = 0,431) maupun lama masa kerja (p = 0,480) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres penyuluh. Secara simultan, model regresi juga tidak signifikan (p = 0,533), dan nilai koefisien determinasi (R²) hanya sebesar 0,024, yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut hanya menjelaskan 2,4% dari variasi stres kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa stres kerja penyuluh lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan psikososial, sehingga upaya pengelolaan stres perlu difokuskan pada dukungan organisasi dan pengelolaan beban kerja.
##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.downloads##
##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.noStats##
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Articles

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Cara Mengutip
ANALISIS FAKTOR USIA DAN MASA KERJA TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN MANDAILING NATAL. (2025). Journal Tropical Agricultural Inovation, 1(1), 1-6. https://jurnal-alfatah.id/teknofarm/article/view/2
Referensi
Cooper, C. L., & Quick, J. C. (2017). The Handbook of Stress and Health . Wiley.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior . Springer.
International Labor Organization (ILO). (2021). Work-related stress: A growing concern . Geneva: ILO.
Lazarus, R., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping . Springer.
World Health Organization (WHO). (2022). Mental Health and Work: Impact and Good Practices . Geneva: WHO